Kak Al-Habsyi
Wajahnya tak asing di layar kaca, beberapa stasiun televisi menjadikannya bintang dakwah. Lelaki berhidung mancung ini sudah 'beredar' di stasiun-stasiun televisi di Indonesia sejak tahun 2005. Acara pertamanya adalah membawakan kisah para Nabi. Tak hanya model acara dakwah serius yang ia garap, model dakwah yang fun ia jalani dalam beberapa program antara lain yang pernah tayang di Trans 7. “Ada surga di sekolahku”
Pepatah mengatakan “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, ayahnya juga seorang ulama di Palembang. Sejak kecil cita-cita Ahmad Al Habsyi memang menjadi seorang da’i. Prestasinya pun mulai terlihat sejak remaja. Pada usia tiga belas tahun, Ahmad Abubakar Al-Habsyi pernah ikut Lomba Pidato Tingkat Nasional 1993 dan masuk 10 besar. Pada saat itu, ia merupakan peserta termuda dan bangga bisa bersalaman dengan Ibu Negara, Tien Soeharto. Prinsipnya saat remaja adalah "Jika seseorang memiliki ilmu, maka ilmu itu akan membuatnya mulia, apalagi itu berhubungan dengan agama."
Lulusan Pondok Pesantren Ar Riyadh Palembang ini dikenal sebagai seorang dai yang cukup komunikatif dengan audiens. Ditunjang lagi dengan umur yang baru menginjak 28 tahun ia begitu mudah diterima oleh anak muda. Kekuatan dakwah Ustadz Ahmad Al Habsy adalah kemampuannya untuk menyampaikan materi dakwah dengan kreatif. Bahkan kerapkali ia disebut sebagai da’i pendongeng karena apa yang dakwah yang ia ceritakan mengalir begitu saja.
Dongeng dari Dai ini secara lengkap diikuti di website pribadinya di alamat http://www.al-habsyi.com
Komentar