Kak Nasyir
IMS Peduli Veteran, BMH Ceria Bersama 800 Anak
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT)
Kabupaten Subang ke-63, Islamic Medical Service (IMS) berkerjasama dengan
Yayasan Sahabat Veteran (YSV) mengadakan acara pengobatan gratis dan pemberian
sembako murah serta dimeriakan dengan hiburan tradisional, beberapa waktu lalu.
Acara ini dilaksanakan di kantor Kecamatan Tanjung Siang, Desa Sirap, Subang,
Jawa Barat.
Acara sosial ini bertujuan untuk memberikan
penghormatan kepada para pejuang tanah air Indonesia
yang telah berkorban untuk bangsa dan negara akan tetapi sering dilupakan
jasanya. Sedikitnya 130 orang para Veteran ikut memeriakan dan memanfaatkan
acara kali ini.
Mereka merasa senang dengan diadakannya acara ini
selain terbantukan, meraka juga bisa bersilaturahmi dengan rekan-rekan
seperjuanngan mereka. Acara serupa juga akan kembali dilaksanakan pada tanggal
05-06 April di wilayah Bogor, Jawa
Barat.
Akhir Maret lalu, Lembaga Amil Zakat Nasional
Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) "menggarap" calon-calon
pemimpin masa depan, khususnya anak-anak di Paranggupito, Solo.
Bersama Lembaga Koordinasi Gerakan (LKG) TPQ Solo
Raya, BMH mengadakan acara "Dongeng Ceria Bersama BMH" untuk 800-an
santri TPA se-Kecamatan Paranggupito dan sebagian Kecamatan Giritontro, Ahad
(24/03).
Bertempat di Pendopo Kecamatan Paranggupito,
acara dibuka oleh Sekretaris kecamatan Paranggupito Sucipto. Hadir pula
Sutigjo, S.Ag (Kepala KUA Paranggupito), Slamet Arifin, S.Pd.I (Ketua Badko TPA
Kecamatan Paranggupito), dan Sudarmo (Ketua Badko TPA Kecamatan Baturetno).
Dongeng disampaikan oleh Kak Nasyir (pendongeng
dari PPMI) didampingi oleh kak Yasir, Kak Ardy, dan kak Luthfi (LKG TPQ Solo
Raya). Tema yang diambil ‘CAS (Cerita Anak Sholeh ), CIS (Cerita Ibu Sholihah),
CUS (Cerita Ustadz Sholih)’.
Acara Dongeng Ceria berlangsung menarik dan seru.
Anak-anak sangat antusias mengikuti sepenggal demi sepenggal kisah yang
dibawakan Tim Pendongeng dari PPMI dan LKG TPQ Solo Raya tersebut. Dengan pusat
cerita dua anak yang berbeda karakter dan pergaulannya, pendongeng menyampaikan
pesan moral yang menggugah jiwa berkaitan dengan nilai tauhid, pengaruh teman
bergaul, hingga jasa orang tua terhadap anak.
"Penanaman nilai tauhid ini sangat penting,
mengingat wilayah Paranggupito yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia
ini sangat rentan terjadi proyek pendangkalan aqidah, utamanya pada anak anak
yang masih polos," kata Ismail Abu Zahfa, manajer program BMH Pusat.
“Melalui acara acara seperti ini, diharapkan anak
anak lebih semangat lagi dalam belajar Al-Qur’an, dan memakmurkan masjid dengan
ber-TPA,” ucap Slamet Arifin selaku ketua Badko TPA Kecamatan Paranggupito.
Acara yang berlangsung selama 4 jam ditutup
dengan renungan dan doa yang dipandu oleh Kak Nasyir. Isak tangis seluruh
santri menimbulkan rasa haru bagi para hadirin, terutama para orang tua yang
dipeluk oleh anak-anaknya seraya memohon maaf atas segala salah dan khilaf di
masa lalu.
Tak terasa air mata menetes membasahi pipi
mereka, seraya berharap perilaku mereka juga dimaafkan oleh si anak. Saat itu
juga mereka bermunajat kepada Allah SWT agar menjadikan anak-anak mereka
menjadi anak yang sholeh sholehah. (bmh/ims/hid)
(Sumber :http://www.hidayatullah.or.id)
Komentar