Kak Wawan Entibi





Mendongeng Membentuk Karakter Bangsa

KARENA kesedihannya melihat anak-anak yang sering melawan dan membantah gurunya serta berkelahi dengan sesama temannya di depan guru, akhirnya Herman Husdiawan, S.Pd (23) atau akrab disapa dengan sebutan Kak Wawan Entibi mencoba bercerita tentang akhlak Nabi Muhammad SAW atau moral yang baik di depan murid-muridnya di sebuah sekolah dasar dengan tehnik mendongeng. Alhasil, anak-anak didiknya menjadi senang dan antusias. “Besoknya mereka minta untuk diceritakan lagi,” ceritanya kepada Suara NTB seusai mendongeng di sebuah tempat di Ampenan, Rabu (20/7) malam.
Sejak saat itu, kala mengajar di sekolah, ia sering menjelaskan materi pelajaran dengan bercerita. Dari sanalah ia menyadari bahwa ia mempunyai bakat menjadi seorang pendongeng. Setelah sekitar dua tahun aktif dengan kegiatan bercerita ke berbagai sekolah-sekolah, akhirnya pada Februari 2011 yang lalu, ia bersama isteri, Khusnul Khotimah mendirikan sebuah lembaga yang dinamai Kerajaan Dongeng. “Manfaat cerita itu untuk menyambung rasa atau batin kita dengan anak-anak,” imbuh kelahiran Praya 7 September 1987 ini.
Dalam mendongeng atau bercerita, ia selalu menyisipkan nilai-nilai moral kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk berimanjinasi dengan cerita-ceritanya sehingga pesan moral tersebut gampang diserap oleh anak-anak. Untuk itu, Kerajaan Dongeng mempunyai tagline “Membentuk Karakter Bangsa Melalui Cerita”.  Cerita-cerita yang didongengkan lebih banyak merupakan karyanya sendiri yang terinspirasi dari tingkah polah keseharian anak-anak.  Untuk menarik antusiasme anak-anak dalam mendengarkan ceritanya, kadang ia bersama isterinya menyiapkan bingkisan untuk anak-anak. “Pada intinya menyampaikan sesuatu kepada anak-anak dan dikemas dengan apa yang disukai anak-anak,” ujar sang isteri yang mendampinginya malam itu.
Kerajaan Dongeng juga mempunyai program yang dinamai dongeng sosial. Dongeng sosial mengajak orang-orang mampu untuk ikut berpartisipasi menyumbangkan apapun yang bisa disumbangkan dan akan diberikan kepada yatim piatu atau anak yang kurang mmapu. Kerajaan Dongeng juga aktif mendongeng di depan anak yatim piatu dan memberi hadiah untuk mereka. “Rencananya saya akan mendongeng di sekolah-sekolah favorit. Biasanya kan di sekolah favorit berasal dari kalangan berada. Disana saya akan bercerita tentang pentingnya zakat atau berbagi dan mengajak mereka untuk berbagi. Hasil disana kemudian akan dislaurkan ke sekolah-sekolah di pelosok dimana banyak muridnya berasal dari kalangan tidak mampu,” terang alumni Bahasa Inggris FKIP Unram ini.
Kak Wawan Entibi pada awal Juli yang lalu masuk 10 besar pendongeng terbaik dalam Lomba Duta Read A Story  yang diadakan oleh sebuah penerbit. Mengikuti lomba tersebut membuatnya kaya pengalaman karena bisa sharing dengan para pendongen lain. “Bisa kenal pengisi suara Sponge Bob,” tambahnya. Ia juga akan dijadikan narasumber untuk mendongeng yang diadakan oleh penerbit berskala nasional tersebut.
Sebagai pendongeng, hal paling berkesan baginya ialah ketika menyaksikan antusiasme anak-anak yang mendengarkan ceritanya. “Sangat bahagia dan senang. Ada kepuasan batin tersendiri. Apalagi melihat mereka ikut senang. Itu tidak bisa terbayar,” tegasnya. Ia juga sering diminta untuk melatih guru-guru untuk bercerita dan pernah diundang untuk melatih guru PAUD se-Kabupaten Sumbawa Barat untuk mendongeng. Pada Kamis (21/7) sore ia juga mengisi acara di TVRI NTB untuk mendongeng. (yan)

Komentar

KLab CEKATAN mengatakan…
itu bukan fotonya kak Wawan entibi

Postingan populer dari blog ini

Kak Imung

Kak Poetri (Poetri Suhendro)

Kak Wuntat Wawan Sembodo