Kak Imung


Tanamkan Cinta Islam lewat Dongeng

''PEMBERIAN nama kepada anak selain merupakan doa, juga sebagai peringatan. Contohnya Yanuarto karena lahir Januari. Febrianti lahir...,'' kata Kak Imung. Sekitar 150 anak di Masjid Baitul Muttaqien, Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan menyambung bersama-sama, ''Februari''.

Ketika Kak Imung mengatakan Apriliani, Meilani, dan Juni, anak-anak pun langsung menyebutkan bulan kelahiran nama-nama itu dengan tepat. ''Kalau Barjuli lahir...,'' kata Kak Imung.

Anak-anak serempak menjawab Juli. ''Agustus,'' kata ustad itu. ''Juli,'' bantah siswa-siswi taman pendidikan Alquran itu tak mau kalah. ''Bar (setelah) Juli kan Agustus,'' jelas Kak Imung. Spontan semua hadirin, termasuk para remaja anggota IPNU/ IPPNU yang menjadi panitia safari dongeng anak di masjid itu, terpingkal-pingkal.

Itulah salah satu gaya Kak Imung dalam membawakan dongeng anak Islam. Metode lain adalah bernyanyi. Lagu anak-anak Pada Hari Minggu diubah syairnya dengan kata-kata untuk menanamkan kecintaan anak kepada Islam.

Di bulan Ramadan kita wajib berpuasa, agar menjadi takwa pada Allah Ta'ala, banyaklah membaca Alquran dan sunah, jangan kotori dengan amal yang sia-sia, agar mendapatkan banyak pahala.

Langkah-langkah itu hanya sebagai pengantar sebelum Kak Imung membawakan kisah anak yang mbolos mengaji. Di tengah-tengah cerita, kalau peserta tampak kurang antusias, dia kembali melakukan hal-hal yang membangkitkan semangat.

Jadwal Penuh

Contohnya melucu, mengajak bertepuk tangan, dan menyanyi. Hasilnya, selama dua jam dia mendongeng, anak-anak selalu mengikuti dengan gembira. Tak ada yang mengeluh atau rewel.

Nama asli dia adalah Mulyadi Yulianto SPt, kini duduk di lajnah pendidikan dan pengajaran Al Irsyad, Purwokerto. Profesinya sebagai pendongeng membuat dia harus berkeliling setiap hari selama Ramadan ini, baik di taman pendidikan Alquran, masjid maupun sekolah. Pada hari libur, bahkan dua kali dia harus mendongeng, yakni pagi dan sore. Permintaan banyak sekali, kalau dipenuhi bisa sehari tiga kali.

Kak Imung mengaku senang dan bangga bisa membuat anak senang dan bersemangat belajar agama. Anak-anak adalah generasi yang harus mendapat pendidikan agama. Untuk mengajar mereka perlu metode khusus. Selama ini kebanyakan yang dipakai adalah metode untuk orang tua.

Selama Ramadan ini, Kak Imung memenuhi panggilan mendongeng atas nama Masjid Fatimatuzzahra Jl Gunung Muria (kompleks Unsoed). Masyarakat yang ingin mengundang Kak Imung, harus lewat masjid tersebut dengan peserta minimal 50 anak. Untuk acara mendongeng itu tidak dipungut biaya.

Kendala yang dihadapi dalam memenuhi permintaan mendongeng selama bulan Puasa ini adalah hujan yang turun hampir setiap sore. Asal penyelenggara siap, walau hujan, Kak Imung tetap datang. (Budi Hartono-20n)

Sumber : http://www.suaramerdeka.com


Berita Utama |

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kak Poetri (Poetri Suhendro)

Kak Wuntat Wawan Sembodo