Ki Heru Cokro

Mendongeng Tak Hanya Baca Cerita

KEDIRI- Mendongeng bukan sekadar membaca cerita. Pernafasan, intonasi, dan yang terpenting, kreativitas, adalah faktor penting bagi pendongeng. Bila tidak, pendongeng akan kehilangan daya tariknya.

Karena itulah, Ki Heru Cokro, pendongeng dari Sanggar Chandrakirana Surabaya akan membantu para guru, atau yang tertarik dengan dunia dongeng-mendongeng. Dia akan membeberkan teknik-teknik khusus mendongeng. Yakni dalam pelatihan mendongeng yang digelar oleh Radar Kediri pada 5 Februari nanti.

Menurut Ki Heru, sering terjadi pendongeng ditinggal audiennya. Saat pendongeng bercuap-cuap, anak-anak justru ngomong sendiri-sendiri. "Itu indikasi si pendongeng telah gagal," kata Ki Heru ketika ditemui di Strawberry Story Telling Center Pare.

Pria bertubuh besar tersebut menjelaskan bahwa mendongeng telah teruji efektif untuk menyampaikan pelajaran kepada anak-anak. "Tetapi sayang sekarang sudah banyak ditinggalkan," tandasnya.

Saat ini sudah sulit ditemui pendongeng-pendongeng di daerah. Di TK pun jarang sekali guru yang mau mendongeng. Alasannya bermacam-macam. Mulai kekurangan bahan untuk mendongeng, tidak bisa berakting, dan masih banyak lagi. Celakanya, ada juga yang beralasan ’malas’. Yang terakhir inilah perlu dicari penyebabnya. "Karena dalam pendidikan anak, mendongeng merupakan metode yang harus digunakan," katanya.

Menurut Sulistyo Budi, dari Strawbery, kemalasan tersebut bisa jadi karena stamina tidak mendukung. Mendongeng memang perlu stamina prima. Selain kerja otak, fisik juga banyak diforsir. Tidak hanya mulut, seluruh badan juga harus bergerak. Itulah sebabnya banyak yang malas. Karena memang melelahkan. Kondisi seperti itu, menurut Budi, juga pernah dialami salah seorang pengasuh di Strawbery. Ketika tengah mendongeng tiba-tiba pusing dan nafas terengah-engah.

"Pelatihan mendongeng ini memang sengaja diadakan untuk memberi bekal para guru dan orang tua," sambung Hanis, ketua panitia.

Menurut dia, Radar Kediri sengaja mendatangkan narasumber yang qualified. Agar peserta benar-benar mendapat ilmu yang bermanfaat. Tidak sekadar mendapat sertifikat.

"Ki Heru Cokro merupakan salah seorang pendongeng yang saat ini tinggal beberapa gelintir," katanya.

Selain menguasai teori, Ki Heru juga punya pengalaman segudang. Sering mendongeng di berbagai daerah. Baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta.

Yang menarik, dalam pelatihan nanti akan dibuat semi-entertaint. Pada awal acara disajikan teater anak-anak. Kemudian disusul dengan lagu-lagu dan penampilan Juara I mendongeng se-Jawa Timur. Setelah itu diberikan materi dasar.

Pada sesi ke-2, peserta diajak berlatih langsung. Latihan meliputi pernafasan, vokal, dan intonasi. Pada sesi ini, peserta akan langsung dipandu asisten yang cukup. "Dengan demikian pelatihan kali ini bisa efektif," pungkas Hanis. (hid)

Sumber : http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_radar&id=193690&c=61

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kak Imung

Kak Poetri (Poetri Suhendro)

Kak Wuntat Wawan Sembodo